Anak Jalanan dan Pengguna Jalan

Inilah potret yang tak terelakkan dari bangsa ini, Indonesia. Di tiap kota, entah di kota kabupaten sampai kota metropolis sekelas Jakarta, banyak terdapat anak jalanan yang selalu mengais rejeki di tiap lampu merah. Mereka biasanya bergerombolan, tiap lampu merah menyala, mereka akan mendatangi para pengguna jalan dan meminta belas kasihan dari pengguna jalan tersebut. Tak sedikit pula yang dengan menggendong anak yang masih kecil.

Kalau kita melihatnya, pastilah kita akan merasa iba. Kenapa masih ada anak-anak kurang beruntung di negeri ini ? Apakah pembangunan negeri ini bukan menjadi milik mereka juga, para anak jalanan. Lalu kemudian pertanyaannya adalah pernahkah anda memberi uang kepada mereka ? saya yakin anda pasti pernah, ya mungkin sekali dua kali. Pertanyaan selanjutnya apakan tindakan kita selama ini dengan memberi mereka uang receh, apakah sudah benar dan sesuai dengan apa yang sesungguhnya mereka butuhkan ?

Pertanyaan itulah yang seharusnya menjadi bahan kajian kita. Semakin bertambahnya anak jalan yang bekeliaran adalah karena mereka merasa nyaman berada di jalan. Mereka dapat bermain sambil sesekali mendapatkan uang dari para pengguna jalan. Coba bayangkan apabila tidak ada yang memberikan uang receh kepada mereka. Apakah mereka akan tetap berada di jalan ?

Tulisan ini bukan serta merta ingin mengajak anda sekalian untuk tidak memberikan uang kepada anak jalanan, tetapi lebih dari itu yaitu mengajak kita semua bangsa Indonesia untuk menuntaskan sumber dari permasalahan ini. Disini peran pemerintah daerah menjadi sangat penting.karena selama ini jika ada razia anak jalanan, yang dilakukan hanyalah pendataan dan pembimbingan secara singkat, sehingga ketika keluar akan kembali ke jalan. Butuh perhatian yang lebih untuk mengatasi masalah ini. Itulah yang seharusnya kita cari bersama sama, sehingga kedepannya anak jalanan di Indonesia bisa semakin berkurang.

Image by unhyonxeng.wordpress.com

Share this :