KELANGKAAN PUPUK DI INDONESIA

Akhir-akhir ini Petani Indonesia banyak yang mengalami kelangkaan pupuk. DI daerah Jawa timur bahkan para petani sampai mencegat truk pengangkut pupuk untuk dihentikan secara paksa. Setelah truk berhenti, mereka bukan ingin menjarah, namun mereka mengambil untuk kemudian dibayar. Hal itu dilakukan petani karena mereka sudah terlanjur menanam padi, kalau tidak dipupuk, maka otomatis padi mereka akan mati. Padahal bagi mereka bertani merupakan sumber utama mereka, kalau sampai tidak menanam, terus mau makan apa ?

Sampai sebegitu parah kah kondisi pertanian Indonesia ? Dan sebegitu parahkah petani Indonesia ? Petani Indonesia yang sedemikian polosnya, yang hidup dengan serba kekurangan masih ada juga pihak-pihak tertentu yang tega memanfaatkan mereka.
Banyak analisis yang berkembang akibat kondisi ini, apakah kelangkaan tersebut berhubungan dengan pengurangan subsidi yang digelontorkan pemerintah untuk kebutuhan pupuk petani atau karena ulah para distributor nakal yang telah menjual pupuk subsidi kepada pihak-pihak lain yang berani menawar dengan harga lebih tinggi ? Lalu kenapa juga masalah seperti ini sampai berlarut-larut dan tak terselesaikan ? Sebenarnya kejadian ini sangatlah kontras dengan program pemerintah dalam usahanya untuk meningkatkan produksi beras nasional. Bagaimana Indonesia dapat meningkatkan produksi beras, jika pupuknya saja tidak tersedia ?

Ataukah pemerintah akan mengarahkan pertanian Indonesia kepada pertanian organik ? Kalau memang demikian seberapa jauh usaha pemerintah untuk mensosialisasikan hal tersebut. Pertanian Indonesia yang sudah lama tergantung pada pupuk kimia tidak dapat serta-merta diubah menjadi pertanian organik. Perlu tahapan yang panjang untuk mewujudkannya.

Dengan keadaan seperti ini hendaknya pemerintah mampu mengambil langkah strategis untuk mengatasi permasalahan ini. Jangan sampai dunia pertanian kita menjadi ambruk, sehingga kehidupan petani kita juga dapat sejahtera.

Share this :