Bagi anda penggemar Om Tukul Arwana lewat acara Empat Mata, anda tidak dapat lagi melihat aksinya (Wuekkkkk Basi banget ya beritanya). He he, jangan Under Istimet dulu. Postingan ini tidak membahas tentang dihentikannya acara empat mata, tetapi kita akan lebih membahas tentang program pengganti acra empat mata yaitu Tanda mata. Sekilas memang mirip namanya, font tampilannya di tv pun juga mirip. Tetapi bagaimana konsep acaranya ?
Pada dasarnya acara Tanda mata ini juga hampir sama dengan empat mata. Hanya sedikit dimodifikasi. Sebagai pembawa acara, dipercayakan Mas Parto Patrio serta mas Didin Bagito. Tim pendukung di belakang masih sama, yaitu ada Vega, Pepi serta INI Band. Lalu bagaimana tentang kualitas program tersebut ? Lucukah ? Bagus kah ?.. . .
Pertanyaan-pertanyaan tersebut tentunya hanya dapat dijawab bagi anda-anda sendiri. Makanya, kalau belum nonton buruan nonton. He he. Tetapi secara umum, pengganti empat mata ini lumayan bagus. Tetapi mungkin karena pendikungnya masih awal-awal ketemu, jadi masih kaku. Artinya mereka memiliki style lawakan yang berbeda beda. Vega dan pepi dengan lawakan khas nya empat mata yang saling mengejek, parto dengan guyonan latahnya, serta mas didin dengan guyonan khas bagitonya. Tentu saja hal itu menimbulkan tantangan tersendiri.
Meskipun saya menilai program tanda mata bagus, tetapi permasalahannya program itu kan sebagai pengganti program empat mata yang saat ini masih dibahas kelanjutannya, berarti mau-gak mau kita tetep eken membandingkan dengan empat mata. Nah, kalau seperti ini, saya tetep menilai bahwa acara empat mata masih lebih lucu daripada tanda mata. Selain karena kekompakannya yang sudah terbentuk selama sekian lama, ciri lawakan pemain pendukungnya juga hampir mirip. Hal itu karena dalam empat mata terdapat satu host tunggal yang menjadi sentral, serta karakter lawakan tukul yang tidak mematikan karakter pemain lawannya. Sedangkan di acar tanda mata, terdapat dua host yang nampaknya tidak ada sebagai tokoh sentral. Dalam acara tersebut tidak ada satu komando yang jelas, sehingga semua pingin kelihatan lucu. Akibatnya pemain lain banyak yang tidak menonjol. Bahkan kadang-kadang bintang tamu tidak berbuat apa-apa, saking acaranya terlalu penuh dengan sahutan-sahutan para pemain pendukungnya.
0 Komentar
Penulisan markup di komentar