MARAKNYA IKLAN POLITIK DI TELEVISI

Tahun 2009 adalah tahun dimana akn diselenggarakannya PEMILU 2009. pada agenda nasional tersebuta akan diadakan pemilihan anggota DPR/MPR, DPRD serta yang tidak kalah seru yaitu Pemilihan Presiden Indonesia untuk masa jabatan 2009-2014.Untuk itu, mulai saat ini banyak sekali tokoh-tokoh nasional yang telah mengumumkan diri untuk mencalonkan sebagai calon presiden Republik Indonesia. Hal ini tentunya bagus untuk menumbuhkan iklim politik yang demokratis di negara kita ini. Bagi masyarakat sendiri tentunya juga semakian banyak pilihan dalam menentukan Presiden periode mendatang. Tetapi yang perlu diingat juga bahwa Sebagian Rakyat Indonesia tentunya belum siap menghadapi iklim yang semacam ini, karena dengan banyaknya pilihan, tentunya akan membuat orang semakin bingung, calon mana yang patut untuk dipilih. Tetapi, bagaimanapun juga, beginilah kondisi Indonesia saat ini, kitaharus berpikir bijak dalam menentukan pilihan Presiden mendatang. Pilih sesuai dengan hati nurani kita masing-masing, pemimpin mana yang akan mampu membawa negara ini menjadi negara yang disegani di mata dunia erta dapat menciptakan kepemimpinan yang berwibawa, bebas praktek KKN sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat Indonesia secara luas…. Amin.

Nah, untuk menarik simpati masyarakat Indinesia yang demikian banyaknya, berbagai cara dilakukan oleh para Bakal Calon (balon) Presiden mendatang. Salah satu cara yang sangat diminati (untuk saat ini) yaitu dengan mengiklankan diri di Televisi swasta Nasional. Sepertinya, memang cara ini baru menjadi tren di masa sekarang ini, karena sebelumnya tidak pernah ada seseorang yang muncul di televisi tanpa program tertentu. Bahkan pesan yang disampaikan pun hanya sekedar pesan yang keluar dari diri pribadi… aneh. Kalau pesan tersebut dari seorang menteri misalnya, tentang bahaya narkoba, bahaya penggundulan hutan, atau semacamnya mungkin masih wajar (meskipun menurut saya masih terkesan narsis he he ). Tapi kalau berasal dari seseorang saja, tanpa mencamtumkan dari instansi apa dia, atau dari organisasi mana, kok kayaknya aneh saja. Tetapi terlepas dari sumua itu, kita juga harus menghormati orang lain, bukankah itu yang dulu sering diajarkan guru SD kita. Apa yang dia lakukan merupakan suatu usaha juga, siapa tahu negara ini akan menjadi semakin berkembang di tangn mereka ? Bagi orang-orang biasa seperti saya, cukup sebagai penonton saja, toh berkat duit mereka juga, saya dapat menyaksikan acara favorit saya di televisi, ha ha ha.

Share this :